Keseimbangan

Hidup itu memang harus seimbang. Kita wajib baik kepada orang lain, tetapi jangan sampai kita direndahkan orang lain. Kita harus percaya dan memegang kepercayaan dari orang lain dengan sebaik-baiknya, tapi jangan sampai kita diperdaya orang lain. Kita wajib berpuas diri tapi jangan sampai kita sombong dan tidak mau meningkatkan kapasitas diri.

Main Jauh!

“Main yang jauh sana, supaya ga baperan!”

Sering denger orang ngucapin itu gak si ? Biasanya kata-kata tadi diucapkan kalo ada orang yang mudah tersinggung atas suatu ucapan orang lain.

“Makanya main yang jauh!” -katanya.

Menurut saya, ucapan ini ada benarnya juga. Main jauh disini konteksnya adalah bagaimana kita membuat pergaulan semakin luas dan jangan selalu ada di dalam zona nyaman atau inner circle kita aja. Semakin kita bergaul dengan banyak orang maka kita akan kenal dengan berbagai macam orang dengan karakternya yang unik. Dengan semakin beragamnya orang yang kita kenal maka kita akan jauh lebih paham orang lain dan gak mudah baperan. Yuk main yang jauh!

Keteladanan

Manusia memang lucu mereka lupa bahwa keteladanan sebelum menasehati seseorang itu penting.

Bagi seorang ahli kesehatan masyarakat atau tenaga kesehatan lainnya yang sering melakukan penyuluhan untuk hidup bersih dan sehat penting rasanya untuk menerapkan perilaku tersebut dalam kehidupan sehari-harinya (setidaknya berusaha) sebelum menyuluh dan menasehati warga untuk berperilaku serupa.

bukankah lucu kalau tenaga kesehatan yang mau melarang seseorang merokok tetapi dirinya sendiri atau keluarganya sendiri merokok? bukankah lucu orang yang menasehati bahwa dua anak lebih baik ternyata dirinya sendiri punya anak lebih dari dua dan kehidupannya fine aja?

Hal ini juga gak cuma berlaku di bidang kesehatan, tetapi kehidupan sehari-hari. Bukankah kita sering melihat orang yang banyak menasehati ini itu tetapi melakukan banyak kegiatan yang dia larang sendiri itu?

action speaks louder than words, kan?

Masih ada pria baik

Saya mengenal pria baik dari sosok seorang bapak karena itu saya percaya bahwa di dunia ini masih terdapat pria baik. Mungkin yang ga percaya, mereka cuma belum ketemu aja. 

Saya mengenal bapak sebagai pria yang paling sabar dan bertanggung jawab terhadap keluarganya. Bapakku tidak menempuh pendidikan yang tinggi tetapi ia adalah orang pertama yang mengajariku matematika bahkan sebelum aku masuk TK. Iya saya sudah mulai mengenal angka dan berhitung bahkan sebelum saya masuk TK.

Bapak juga orang yang penyayang dan paling perhatian di rumah walau tidak ia tunjukkan secara jelas seperti orang lain. Bapak memang pintar menyembunyikan perasaannya. Sebagai contoh ketika anak perempuannya belum sampai rumah larut malam, maka bapak adalah orang yang paling “senewen atau uring-uringan”, ia akan memarahi ibuku bukan anaknya yang pulang larut malam atau ia akan menyuruh ibu untuk menelpon aku menanyakan keberadaanku dll.  Bapak adalah sosok yang siap siaga buat anaknya dalam keadaan apapun. Your Daughter is The Priority – menurut bapak. Sistem demokrasi sangat diterapkan di keluargaku dimana aku dibiarkan bebas memilih apa yang terbaik dalam kehidupanku asal tidak bertentangan dengan nilai dan norma ya. Kata bapak “Terserah kamu mau apa, kan yang menjalani kamu, bapak cuma dukung kamu aja, bapak cuma saran…. (bla bla bla) ” 

Pria yang humoris walau guyonannya terkadang tidak lucu tetapi bisa membuat suasana di rumah mencair adalah Bapak. kangen juga terkadang sama guyonan bapak yang garing hehe.. Dia yang mengajarkan aku untuk belajar senyum dan ramah ke setiap orang (Saya masih berusaha untuk tidak terlihat jutek didepan banyak orang tetapi percayalah kalau kita sudah kenal maka pikiran awalmu tentang saya akan berubah haha)

Bapakku memang tidak sempurna karena manusia tidak ada yang sempurna. Ada juga kekurangan dalam diri bapakku. Tapi dari semua kekurangan itu saya sangat bersyukur karena ia adalah sosok pria yang Allah kirimkan buat jadi bapakku. Sosok pria yang bisa jadi panutanku. Bapak bilang kalau cari pendamping yang penting ia bisa bertanggungjawab sama keluarga. cuma itu kata bapak. Bapak emang bukan orang yang neko-neko, dan hanya sesederhana itu saja pesannya. I really appreciate what you have done to me, Pak!  I love you 3000 bapak! 🙂

Today’s Thoughts #2

Hidup adalah tentang bagaimana kita menari di tengah hujan, bukan menunggu badai berlalu

Waktu yang paling berharga adalah hari ini, bukan masa lalu atau masa depan karena kita tidak berada dalam waktu tersebut. Kadang pikiran kita fokus pada apa yang belum kita dapatkan sehingga kita belum bahagia kalau belum mendapatkan hal tersebut. Padahal apa-apa yang kita dapatkan hari ini adalah yang terbaik bagi kita dan cukup untuk bisa membuat kita bahagia. Kunci kebahagian adalah rasa syukur dan saya masih belajar untuk mengasah rasa syukur itu.

 

Today’s Thoughts #1

Jika kamu membenci seseorang maka itu tandanya kamu harus lebih mengenal orang yang kamu benci tersebut

Kita tidak bisa menjudge orang dari hanya tampilan awalnya saja atau first impression. Dulu orang sering bilang bahwa first impression itu penting. Tapi setelah semakin dewasanya diri ini saya lebih menyadari bahwa second, third, forth etc impression itulah yang lebih penting. Adalah benar bahwa setiap orang itu punya prosesnya sendiri-sendiri untuk melakukan perubahan dalam dirinya baik itu ke arah yang lebih baik atau sebaliknya. Bahwa benar kita tidak bisa mempersepsikan seseorang baik atau buruk dari tampilan awalnya saja. Dan juga benar bahwa Tuhan terkadang tidak langsung menjatuhkan azab pada saat awal kita melakukan dosa. Tuhan bahkan memberikan kesempatan kita untuk bisa sadar setelah melakukan dosa berkali-kali atau malah tidak memberikan hukuman supaya kita tidak sadar sedang melakukan dosa sampai pada akhirnya kita kembali kepadaNya dengan beban dosa yang begitu besar.

Sehingga saya tahu pada akhirnya kualitas keimanan seseorang ditentukan saat ia sedang sakaratul maut atau menjelang kematiannya bukan pada saat ia lahir ke dunia, kan?

jadi, masihkah first impression penting bagimu?

Setahun di Makassar

Tulisan ini dibuat untuk mengenang setahun saya menginjakkan kaki pertama kali di pulau Sulawesi, tepatnya di kota makassar. Setahun lalu (4 september 2018) rasanya seperti kemarin saya bergelut dengan kebimbangan harus meninggalkan rumah untuk pergi begitu jauhnya menyebrang pulau sampai ke Sulawesi untuk belajar.

The Geography of Love: Memoar Perjalanan Mencari Makna Cinta

Kali ini saya mau mereview tentang buku yang menarik yaitu  Liebe in Zeiten der Cola kalau di Indonesia lebih dikenal dengan judul The Geography of Love karya Peter Theisen.  Berikut adalah identitas bukunya

Rekomendasi Film Bertema Kesehatan Masyarakat yang Harus Kamu Tonton

sumber gambar: https://www.dwu.ac.pg/en/index.php/study-dwu/faculty-of-medicine-and-health-sciences/dep-of-public-health-leadership-and-training

Kali ini gue mau membagikan rekomendasi gue mengenai film yang berkaitan dengan ilmu kesehatan masyarakat. Oh iya kalian udah tau apa itu ilmu kesehatan masyarakat? kalau belum ini gue kasih tau sedikit apa itu ilmu kesehatan masyarakat. Definisi ilmu kesehatan masyarakat menurut World Health Organization (WHO) adalah Ilmu dan seni untuk pencegahan penyakit, memperpanjang kehidupan dan mempromosikan kesehatan melalui upaya masyarakat yang teroganisasi.

Which Better…

Which better thinker or doers?

Waktu itu ada dosenku yang pernah bilang bahwa Indonesia adalah negara besar yang harus dipimpin oleh seorang pemikir bukan seorang pekerja. Berbeda dengan Ridwan Kamil yang mengatakan bahwa Thinkers are great, but doers change the world. What do you think, guys?